Asam Lambung Sering Kumat ?? Atasi dengan 7 Cara Ampuh Berikut ini


Naiknya asam lambung atau dalam medis GERD atau gastroesophageal reflux disease, merupakan suatu kondisi dimana terjadinya regurgitasi (regurgitasi adalah naiknya makanan dari kerongkongan atau lambung tanpa disertai oleh rasa mual maupun kontraksi otot perut yang sangat kuat -Red) balik ke dalam tenggorokan sebagian cairan atau makanan yang bercampur dengan asam lambung.




Penyebabnya antara lain makan terlalu banyak, obesitas ataupun kehamilan. Hal ini biasanya ditandai dengan gejala-gejala seperti rasa terbakar dalam dada, mual, muntah atau rasa "asam" di dalam mulut.

Bagaimana tipsnya agar terhindar dari GERD?



1. Mengunyah Permen Karet

Ternyata permen karet tidak hanya membantu masalah bau mulut, tapi sekaligus dapat membantu Anda dalam masalah GERD.

Pada esensinya bukan permen karetnya yang berkhasiat dalam menurunkan level asam lambung, tapi sebetulnya adalah aktivitas mengunyah yang Anda lakukan selama permen karet di mulut Anda.

Hal ini dikarenakan dengan mengunyah permen karet, maka akan meningkatkan produksi air liur (alkaline saliva) yang dapat berfungsi untuk menetralisir asam lambung dan menekan risiko kejadian regurgitasi.


2. Minum Air Putih

Dengan meminum air putih, air akan bekerja lebih cepat untuk meningkatkan kadar pH di dalam usus sehingga dapat mengurangi gejala GERD.

Pada prinsipnya cairan membantu ‘membilas’ cairan asam lambung dan menetralisir keasaman yang ada. Beberapa literatur menganjurkan Anda untuk minum sebelum makan, bukan selama Anda makan. Dimana disebutkan dikhawatirkan minum selama makan berlangsung dapat memperparah gejala GERD.

Sangat tidak disarankan Anda untuk meminum minuman yang berpotensi menimbulkan GERD, yakni seperti susu, kopi, dan lainnya.


3. Ubah Posisi Badan

Dibandingkan duduk berselonjor, berdirilah sesudah makan agar dapat membantu makanan dan asam lambung tetap berada di dalam lambung dan tidak keluar ke tenggorokan.

Bayangkan jika lambung Anda yang penuh makanan adalah sebuah botol berisi cairan dengan corong diatas adalah mulut Anda.

Tentu bisa dibayangkan apa yang terjadi jika botol yang tanpa tutup tersebut dibaringkan, membuat isi air yang ada tumpah.

Serupa seperti demikian, lambung dan isinya akan sangat mudah mengalami regurgitasi jika Anda berbaring persis setelah makan.


4. Tarik Napas yang Dalam

Menarik napas dalam-dalam dapat membantu menurunkan kadar udara yang ditelan dan menguatkan otot-otot yang mengelilingi sfingter bawah tenggorokan (sebuah cincin serat otot yang terletak di sekitar pembukaan dalam tubuh yang mengatur perjalanan zat -Red), sehingga dapat mengurangi risiko refluks.

Lakukan hal tersebut secara rutin, dengan demikian dapat membantu Anda menekan angka kejadian naiknya asam lambung yang ada.


5. Hindari Makanan yang Menyebabkan GERD
Hindari makanan serta minuman seperti:

Kopi
Coklat
Soda
Alkohol
Daging
produk susu
makanan yang berlemak
dan makanan berasam (cuka pempek, dan lainnya)
Karena makanan dan minuman diatas dapat meningkatkan kejadian GERD.


6. Makan Makanan Tingi Protein & Kurangi Makanan Berlemak

Makanan yang kaya protein dapat meningkatkan tekanan sfingter esofagus bawah sehingga dapat menahan refluks asam lambung ke tenggorokan.

Dengan demikian dapat membantu mencegah terjadinya naiknya asam lambung. Namun demikian, hal ini sebaliknya terjadi pada makanan yang berlemak.

Pada makanan yang berlemak dapat menurunkan tekanan sfingter esofagus bawah dan menyebabkan naiknya asam lambung. (Baca: Inilah Menu Tinggi Protein)


7.Turunkan Berat Badan & Makan Dalam Porsi Kecil

Makan sekaligus banyak dalam satu kali makan lebih berisiko menyebabkan kegemukan dibandingkan makan dalam porsi kecil namun dengan interval waktu yang tertib.

Obesitas dapat meningkatkan tekanan dalam perut dan menyebabkan isi lambung naik ke tenggorokan. Makanan dalam porsi besar juga dapat meningkatkan tekanan perut dan menyebabkan hal yang sama. 



Jika produksi asam lambung terlalu banyak sampai muncul refluks, Anda bisa mengkonsumsi jenis-jenis makanan berikut untuk mengendalikan gejala naiknya asam lambung.



  • Sayur-mayur

Sayur-mayur mengandung lemak dan gula alami yang sangat rendah. Karena itu, bahan pangan ini cocok dikonsumsi untuk mengurangi produksi asam lambung. Jenis sayuran yang bisa jadi pilihan meliputi brokoli, kembang kol, asparagus, sayur berdaun hijau, kentang, dan ketimun.


  • Jahe

Jahe mengandung zat-zat antiperadangan dan sering digunakan sebagai pengobatan alami untuk nyeri ulu hati (heartburn) serta gangguan pencernaan lainnya. Anda bisa menambahkan parutan atau potongan-potongan jahe pada masakan. Bisa juga diminum sebagai air jahe atau teh jahe demi meredakan gejala GERD.


  • Buah-buahan yang tidak asam

Buah-buahan yang tidak mengandung asam atau jenis non-sitrus, cenderung aman dikonsumsi oleh penderita GERD. Pasalnya, kecil kemungkinan buah-buahan ini memicu munculnya gejala asam lambung naik. Melon, pisang, apel, pir, dan semangka merupakan segelintir dari buah tanpa kandungan asam yang bisa menjadi alternatif makanan untuk penderita asam lambung naik.


  • Oatmeal

Oatmeal adalah sumber serat yang sangat baik dan mampu menyerap asam di dalam lambung, untuk mengurangi gejala refluks. Namun sebaiknya pilih oatmeal tanpa perisa tambahan agar tetap aman. Jika kurang suka menyantap oatmeal, Anda bisa memilih sumber serat lainnya. Misalnya, roti gandum utuh (whole-grain) dan nasi merah.


  • Putih telur

Telur merupakan pilihan aman, asalkan Anda tidak mengonsumsi bagian kuningnya. Kenapa? Bagian kuning telur memiliki kandungan lemak yang tinggi, dan dapat memicu produksi asam lambung serta gejala refluks.

  • Makanan yang mengandung lemak tak jenuh

Lemak yang mesti dihindari oleh penderita GERD adalah lemak jenuh dan lemak trans. Sebagai gantinya, Anda boleh mengonsumsi lemak sehat. Contohnya, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, minyak wijen, dan minyak bunga matahari.

Iklan Tengah Artikel 1

.