Pilu Paramedis Corona di Cianjur, Gadai Barang Gegara Insentif Belum Dibayar


Tenaga medis khusus ruang isolasi rumah sakit rujukan Corona atau COVID-19 di Cianjur dihadapkan dengan kondisi memprihatinkan.

Mulai dari insentif yang belum kunjung turun, minimnya alat pelindung diri (APD), hingga memilih indekos mandiri.



Seorang paramedis, yang namanya tidak bersedia disebutkan, mengatakan insentif penanganan COVID-19 yang dijanjikan pemerintah belum kunjung turun hingga saat ini.

Sehingga ia dan paramedis lainnya harus berusaha memutar otak guna memenuhi kebutuhan hidup selama pandemi.

Bahkan, ia terpaksa menggadaikan sepeda motor miliknya untuk menutupi kebutuhan rumah tangga.

“Tidak hanya saya, tim medis yang satu jadwal dengan saya terpaksa menggadaikan mas kawin untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Ya karena insentif dari rumah sakit belum juga turun,” kata dia, Jumat (8/5/2020).

Ia makin waswas dalam beberapa hari terakhir ini. Sebab, menurut dia, tim medis yang menangani pasien COVID-19, tidak dibekali alat pelindung diri (APD) lengkap.

“Bukan hanya tempat kami bertugas di rumah sakit rujukan. Ini juga dialami tim medis di rumah sakit lainnya milik pemerintah,” ujarnya.

Senada diungkapkan paramedis lainnya. Selain menggadaikan barang berharga, ada paramedis harus menyewa indekos untuk dijadikan rumah tinggal. Mereka khawatir untuk pulang ke rumah.

Terbatasnya APD dan tidak adanya rumah singgah khusus tenaga medis penanganan COVID-19, membuat mereka terpaksa menyewa indekos secara mandiri agar keluarga di rumah tetap sehat.

“Katanya dulu mau diadakan, tapi sampai saat ini belum terwujud. Sehingga kami memilih sayang keluarga, meski harus mengeluarkan uang lebih secara pribadi. Ya karena takut mereka rentan terpapar selama kami bertugas di rumah sakit,” kata paramedis yang menolak namanya dicantumkan.


Dia berharap paramedis yang menangani pasien terindikasi ataupun positif COVID-19 lebih diperhatikan. Mulai dari pemenuhan insentif, rumah singgah, dan APD.

“Apalagi kota ini rentan, sangat berisiko. Istilahnya sudah tidak mementingkan kondisi mau gimana, yang penting pasien bisa sembuh. Tapi kami harap juga diperhatikan serius oleh pemerintah,” tuturnya.

Plt Bupati Cianjur Herman Suherman berjanji segera memberikan insentif kepada paramedis.

Namun, kata dia, untuk besarannya disesuaikan dengan kemampuan anggaran di daerah.

“Jadi tidak seperti yang diungkapkan pusat untuk besarannya, khusus di daerah disesuaikan dengan kemampuan daerah. Belum tahu untuk nilai pastinya, yang jelas ada dan segera cair,” kata Herman.

Soal rumah singgah bagi tenaga medis, pihaknya akan memanggilnya Dinas Kesehatan untuk segera menyiapkan. Termasuk kebutuhan APD paramedis.

“Segera saya panggil agar bisa cepat disiapkan rumah singgah yang nyaman dan sesuai standar keamanan COVID-19. APD pasti akan dipenuhi, selain dari pengadaan melalui dana COVID-19 juga dari donatur,” tutur Herman.

Sumber: detik.com

Iklan Tengah Artikel 1

.