Jangan Anggap Remeh Covid19, 838 Pasien Corona Meninggal dalam Sehari di Spanyol


Spanyol mengonfirmasi 838 kematian baru akibat virus corona pada Minggu (29/3) sehingga jumlah total korban meninggal menjadi 6.528.



Sementara virus corona telah menginfeksi 78.797 orang di Spanyol.

Saat ini Spanyol menjadi negara dengan kematian karena corona terbanyak kedua setelah Italia yang mencatatkan lebih dari 10 ribu korban meninggal.


Meski angka kematian terus naik dan kasus bertambah, Koordinator Kedaruratan Kementerian Kesehatan Fernando Simon meyakini laju pertumbuhannya melambat. Mereka berharap pandemi corona akan menemui puncaknya dalam waktu dekat.

"Penyebaran stabil, bahkan terlihat menurun, tetapi masalah mendasar saat ini adalah memastikan unit perawatan intensif selalu tersedia," kata Simon seperti dikutip dari AFP.


Spanyol juga melaporkan bahwa 14.709 orang telah sembuh dari Covid-19, naik 19,7 persen dalam 24 jam.

Seperti Italia, Spanyol juga memberlakukan aturan ketat untuk memutus rantai penyebaran virus corona, termasuk melarang semua kegiatan tidak penting.

Spanyol juga memperpanjang penguncian wilayah atau lockdown akibat virus corona selama dua pekan hingga 14 April mendatang. Opsi tersebut diputuskan setelah pemerintah mendapat dukungan dari parlemen Spanyol untuk merespons kondisi terkini penanganan Covid-19.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan akan memperketat aturan lockdown dengan meminta agar warga tetap berada di dalam rumah dan menutup semua bisnis selama sebulan penuh.

Aturan agar warga tetap berada di dalam rumah dan menutup bisnis semula berlaku mulai 14 Maret hingga 31 Maret 2020.

"Semua pekerja dalam kegiatan ekonomi yang tidak penting harus tinggal di rumah selama dua minggu," kata Pedro Sanchez.


Dalam rapat kabinet darurat pada hari Minggu diputuskan bahwa hanya layanan penting yang diizinkan beroperasi setidaknya hingga 4 April. Beberapa sektor tersebut yakni kesehatan, makanan, dan energi. (dea)

sumber cnnindonesia.com

Iklan Tengah Artikel 1

.