Ini Pengakuan Ibu Anak SD yang Hamili Kakak Kandunganya di Sumbar

YM (48), ibu siswi SMA SHF (18),  tersangka pembuang bayi hasil hubungan terlarang sedarah ( incest) dengan adiknya IK (13) yang masih SD, mengaku sangat sedih dan menyesal atas apa yang terjadi pada anak-anaknya.



YM mengaku menyesal tidak memperhatikan kondisi anak-anaknya sehingga menyebabkan kedua anak kandungnya melakukan hubungan intim layaknya suami istri.

Hubungan intim kakak dan adik itu bahkan menyebabkan sang kakak, SHF, hamil. Setelah melahirkan, ia membuang bayinya.



“Ibunya sedih dan menyesal,” kata Kasat Reskrim Polres Pasaman, AKP Lazuardi yang dihubungi Kompas.com, Rabu (19/2/2020).

Menurut Lazuardi, karena keadaan ekonomi membuat YM kurang memperhatikan anak-anaknya.

Apalagi, YM sudah bercerai sehingga harus membanting tulang menyekolahkan empat orang anaknya.

“Berdasarkan keterangan YM, dia terpaksa kurang memperhatikan anak-anaknya karena keadaan ekonomi. Tiap pagi sudah pergi ke sawah sehingga anak-anaknya tidak ada yang mengurus,” kata Lazuardi.

Keadaan Ekonomi dan Perceraian, Berimbas ke Perilaku Anak
YM hidup bersama empat anaknya yang masih sekolah di Nagari Langsek Kodok, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.



YM sendiri, kata Lazuardi pernah curiga ke SHF saat anaknya hamil. Namun, saat ditanya SHF menghindar dan mengatakan sakit gigi.

“Awalnya dia tidak tahu, tapi pas tahu di kantor polisi, YM sedih dan terlihat menyesal,” jelas Lazuardi.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMA di Pasaman, Sumatera Barat, SHF (18) ditangkap polisi setelah diduga membuang bayi hasil hubungan sedarah (incest) dengan adiknya sendiri, IK (13).



SHF ditangkap polisi Senin (17/2/2020) saat dalam perjalanan sepulang praktek lapangan yang diadakan sekolahnya di Batusangkar menuju Rao, tepatnya di depan Rumah Makan Tambuo jorong Rambahan Kauman, Tanah Datar.

Kasus tersebut berawal dari penemuan mayat bayi yang baru berumur hitungan hari oleh warga di daerah Nagari Langsek Kodok, Kecamatan Rao Selatan, sekitar pukul 16.00 WIB, Minggu (16/2/2020).

Mayat bayi itu pertama kali ditemukan Syafriandi tergeletak dalam keadaan membusuk berada di saluran air kolamnya.

Kemudian warga itu melaporkannya kepada pihak kepolisian dan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi kejadian.

Sumber: kompas.com

Iklan Tengah Artikel 1

.